BAHASA INDONESIA 2
Pro
dan Kontra
Kebijakan
Mobil Murah (LCGC)
Disusun Oleh :
Michael Antonius (3EB02
/ 24211457)
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2013
KATA
PENGANTAR
Pertama
– tama saya ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, serta kepada
dosen pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian tugas penulisan
karangan ilmiah ini bertemakan “Mobil Murah” dengan judul “Pro dan Kontra Kebijakan
Mobil Murah (LCGC)”.
Indonesia
merupakan negara yang memiliki penduduk dengan volume yang cukup padat,
terlebih dengan kurang meratanya persebaran penduduk di Indonesia terlihat dari
pemusatan pertumbuhan penduduk yang pesat terjadi di Pulau Jawa karena setiap
orang berfikir akan mendapat penghasilan yang lebih tinggi bila bekerja di Ibu
Kota. Maka tidak heran terjadi penumpukan penduduk di ibu kota Jakarta serta
provinsi-provinsi di sekitarnya yang kian taun semakin banyak. Banyaknya
penduduk di Indonesia sepertinya kurang diimbangi dengan transportasi masal
yang mencukupi dan layak untuk digunakan oleh masyarakat umum. Seperti banyak
mobil atau bus angkutan kota yang sudah bobrok tapi tetap digunakan untuk
mengangkut penumpang serta besarnya angka kriminalitas maupun pelecehan di transportasi
masal. Mungkin hal tersebut salah satu alasan belakangan ini Pemerintah
berwacana akan meluncurkan mobil murah atau LCGC (Low Cost Green Car) yang
ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah. Namun rencana pemerintah ini
banyak menuai pro dan kontra di masyarakat ataupun dari tokoh-tokoh masyarakat
dengan berbagai argumennya masing-masing.
Dalam tulisan ini saya akan membahas
mengenai mobil murah (Low Cost Green Car) apakah bisa bermanfaat sesuai tujuan
pemerintah atau malah sebaliknya. Semoga tulisan ini bisa membantu para pembaca
yang mencari pemahaman mengenai kebijakan peluncuran mobil murah (LCGC) oleh
pemerintah Indonesia. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca guna kesempurnaan pada penulisan berikutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seperti yang kita ketahui, beberapa hari ini
Indonesia sedang dihebohkan dengan kebijakan pemerintah untuk meluncurkan mobil
murah atau disebut Low Cost Green Car (LCGC) untuk masyarakat menengah ke
bawah. Mobil ini bukan hanya murah tetapi tetapi diwacanakan ramah lingkungan
karena mobil ini merupakan kendaraan yang tidak banyak menghabiskan bahan bakar
sehingga bisa mengurangi pemakaian Bahan Bakar Minyak yang semakin hari semakin
menipis. Namun kebijakan ini telah banyak menuai pro dan kontra di masyarakat
Indonesia, karena para pengamat politik mensinyalir adanya unsur-unsur politik
dalam kebijakan ini yang hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu.
Terlebih
mobil ini yang semestinya ditujukan kepada masyarakat menengah ke bawah belum
tentu bisa benar-benar terealisasi sesuai tujuan, karena pasti banyak kalangan
menengah ke atas yang akan ikut membeli mobil murah ini yang mungkin bisa
menambah angka kecelakaan akibat menghadiahkan mobil murah ini kepada anak di
bawah umur. Namun di sisi lain, dengan kebijakan ini indonesia bisa bersaing
dalam persaingan pasar bebas yang akan dilaksanakan tahun 2015 mendatang.
B.
Maksud
dan Tujuan
Penulisan ilmiah
ini bertujuan untuk menambah pemahaman para pembaca mengenai mobil murah yang
akan diluncurkan oleh pemerintah Indonesia. Dalam penulisan ini akan menambah
pengetahuan para pembaca mengenai apakah yang menyebabkan pro dan kontra di
masyarakat perihal kebijakan pemerintah meluncurkan mobil murah dan
bagaimanakah solusi yang harus diambil untuk mengatasi pro dan kontra mobil
murah ini. Dalam penulisan ilmiah ini penulis juga tidak lupa untuk menambah
wawasan pembaca akan dampak positif maupun negatif dari kebijakan peluncuran
mobil murah (LCGC) ini. Sehingga para pembaca mampu memiliki wawasan dan
tanggapan untuk turut menyampaikan pendapatnya mengenai kebijakan pemerintah
meluncurkan mobil murah (LCGC).
C.
Ruang
Lingkup
Penulisan ini
memiliki ruang lingkup dari beberapa aspek pendukung yang bersangkutan dengan
hal-hal mengenai kebijakan mobil murah, serta bagaimana pendapat para
tokoh-tokoh masyarakat mengenai kebijakan pemerintah tersebut. Data-data yang
didapatkan melalui studi pustaka dengan membaca berbagai artikel baik di media
cetak ataupun media elektronik dan tanggapan para tokoh yang berkaitan dengan
masalah kebijakan mobil murah (LCGC) di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Mobil Murah Ramah Lingkungan
Mobil murah ramah lingkungan memang bukan hal baru
di dunia otomotif, seperti pada saat IIMS (Indonesia International Motor Show)
tahun 2012, perusahaan otomotif ternama di Indonesia yaitu Daihatsu dengan
Daihatsu Ayla dan Toyota dengan Toyota Agya sudah memperkenalkan mobil murah
yang ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah merencanakan
program LCGC ini sejak pertengahan tahun lalu yang kini sudah resmi diluncurkan
sebagaimana tertera pada Peraturan Menteri Perindustrian No.
33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat
yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
Dengan resminya kebijakan pemerintah tersebut secara
otomatis akan memacu pabrik-pabrik otomotif lainnya untuk kesiapan turut serta
dalam program LCGC ini dalam arti lain bukan Indonesia saja yang akan
memproduksi mobil dengan jenis ini, akan ada berbagai produsen yang akan turut
serta memproduksi mobil-mobil murah ramah lingkungan yang akan semakin
meramaikan pameran dan pasar otomotif di Indonesia. Indonesia juga bisa turut
serta bersaing dalam persaingan pasar bebas ASEAN pada tahun 2015 nanti, karena
dengan memproduksi mobil sendiri, warga Indonesia bisa memiliki kendaraan
sendiri dengan harga yang murah dibandingkan dengan kendaraan dari negara lain.
Dengan semakin banyaknya mobil murah ramah
lingkungan tentunya akan menyebabkan pertumbuhan jumlah pemakai kendaraan yang
dikhawatirkan oleh masyarakat akan justru menambah kemacetan lalu lintas akibat
kebijakan ini padahal transportasi massal belum dibenahi sepenuhnya. Hal ini
lah yang menuai banyak pro dan kontra di masyarakat Indonesia.
2. Dampak Positif dan Negatif
Kebijakan Mobil Murah
Dalam
perealisasian kebjakan mobil murah (LCGC) sudah pasti akan menimbulkan berbagai
dampak dalam keadaan sosial ekonomi bangsa Indonesia baik dampak positif maupun
dampak negatif. Berikut adalah berberapa dampak positif dan negatif yang
penulis rangkum dari berbagai sumber referensi baik dari media cetak maupun
media elektronik.
· Dampak Positif
a) Kebijakan
LCGC bisa memacu pertumbuhan industri otomotif Indonesia hingga 7,5% sehingga
memiliki harapan bisa meminimalisasi penggunaan produk-produk luar. Seperti
data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) selama
Januari hingga November 2012 pasar mobil di Indonesia sebagian besar dikuasai
oleh merek Jepang.
b) Menurut
perhitungan pemerintah, program mobil murah dan ramah lingkungan dapat meningkatkan
investasi hingga 3,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp. 38,5 triliun lebih
apabila dihitung dengan kurs Rp. 11.000.-
c) Menurut
Menteri Perindustrian, program LCGC ini bisa memberi kesempatan kepada
masyarakat menengah untuk punya mobil sendiri yang hemat bahan bakar serta
ramah lingkungan.
d) Program
mobil murah ini menggunakan perangkat lokal hingga 80% dan lainnya dari asing.
Sehingga bisa meningkatkan dan mendukung pemerataan pendapatan para produsen
sparepart dalam negeri melalui program LCGC ini.
· Dampak Negatif
a) Menurut
data perekonomian tahun 2012, kerugian yang diderita akibat kemacetan di
kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor, dsb. Mencapai 4,9 triliun
akibat tidak seimbangnya antara volume kendaraan dengan pertambahan fasilitas
dan infrastruktur.
b) Bertolak
belakang dengan kegiatan penghematan BBM yang digalakan oleh pemerintah, karena
BBM subsidi untuk tahun ini saja sudah melebihi APBN yang targetnya 46 juta
kilo liter menjadi 50 juta kilo liter unttuk BBM bersubsidi. Tidak terbayang
berapa banyak BBM subsidi yang akan dianggarkan apabila mobil murah sudah
banyak diproduksi.
c) Akan
menyebabkan kemacetan di kota-kota besar khususnya Jabodetabek karena
peningkatan volume kendaraan bermotor. Hal ini juga didukung oleh Jokowi Widodo
yang tidak setuju akan program ini karena berlawanan dengan tujuannya untuk
mengurangi kemacetan di Ibu Kota.
3. Kelebihan dan Kekurangan Mobil LCGC
Kebijakan
yang diambil oleh pemerintah untuk peluncuran mobil murah ramah lingkungan
(LCGC) di Indonesia pastinya sudah melalui berbagai pertimbangan mengenai
kualitas mobil itu sendiri. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan mobil murah
ramah lingkungan (LCGC)
· Kelebihan
a) Harganya
yang murah.
b) Walaupun
dengan harga murah fitur safety tetap menjadi prioritas.
c) Irit
bahan bakar.
d) Rendah
polusi gas buangan karbon monoksida.
· Kekurangan
a) Akselerasi
mobil LCGC cenderung lambat.
b) Berat
mobil yang ringan menyebabkan kurang stabil apabila dalam kecepatan tinggi.
c) Beberapa
tipe pada bagian rem tidak dilengkapi ABS dan EBD, jadi harus lebih
berhati-hati dalam berkendara dan menjaga jarak antar kendaraan.
4. Data Penjualan Mobil yang Terus
Meningkat
Menurut data terakhir yang diterima Kompas Otomotif, data penjualan mobil
penumpang dan kendaraan komersial dari distributor ke dealer alias whole
sales (WS) di Indonesia sampai akhir September 2013 lalu sudah mencapai
816.322 unit atau naik 23,7 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun
sebelumnya, 659.839 unit. Di satu sisi Indonesia akan menjadi pasar mobil
terbesar ASEAN tahun depan apabila angka ini memang terus meningkat. Tapi
disisi lain keadaan tersebut merupakan berita buruk bagi masalah kemacetan dan
penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Hal itu belum ditambah dengan mobil murah
(LCGC) yang akan semakin banyak diproduksi, maka hanya akan menambah kemacetan
di kota-kota besar khususnya Jabodetabek juga akan semakin banyak penggunaan
bahan bakar bersubsidi yang berlawanan dengan semangat penghematan BBM
BAB III
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Transportasi
memang menjadi salah satu komponen terpenting dalam suatu kota maupun negara. Dalam
hal ini kebijakan mobil murah memang menuai banyak pro dan kontra dalam
pelaksanaannya. Karena di satu sisi, kebijakan mobil murah ini bisa memacu
pertumbuhan industri otomotif lokal dengan kata lain bisa menghasilkan produk
mobil sendiri dengan harga yang lebih murah dan penggunaan bahan bakar minyak
yang irit. Namun di sisi lain kebijakan mobil murah ini juga akan meningkatkan
volume kendaraan khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung,
dan sebagainya yang akan menyebabkan kemacetan yang semakin parah sehingga bisa
menyebabkan kerugian-kerugian finansial akibat tidak seimbangnya volume
kendaraan dengan jumlah fasilitas dan infrastruktur yang tersedia.
Ø Saran
Dengan
melihat informasi dari berbagai sumber di berbagai media, penulis menyarankan
untuk pemmerintah Indonesia agar meninjau kembali apakah kebijakan mobil murah
(LCGC) ini memang tepat untuk masyarakat Indonesia sekarang ini atau tidak
karena mengingat fasilitas dan infrastruktur yang tersedia masih terbatas,
dengan begitu hanya kemacetanlah yang akan meningkat di tiap-tiap kota besar.
Lebih baik kita membenahi sarana dan infratruktur yang ada untuk kepentingan
transportasi umum yang lebih baik di masa mendatang. Apabila memang pemerintah
tetap kukuh dengan keputusannya untuk meluncurkan mobil murah (LCGC),
pemerintah Indonesia harus berani membatasi impor untuk kendaraan bermotor dan
lebih banyak mengekspor spare part agar memang program LCGC ini tepat sasaran
sesuai dengan tujuan pemerintah.
DAFTAR
PUSTAKA