Sabtu, 31 Desember 2011

Bab 5. Manajemen dan Organisasi

    A.  Manajemen

Ø  Pengertian dan peranan manajemen
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan demikian sebenarnya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap kegiatan manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.

Ø  Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:

1.      George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.

2.      Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan conrtolling.

3.      Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling

Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.

©      Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka  melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:

§Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
§Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
§  Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
§  Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
§  Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
§ Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.

Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
§  What   : apa tujuan yang hendak dicapai
§  Why    : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
§  Where : dimana hal tersebut akan dilakukan.
§  When : kapan hal tersebut akan dilakukan
§  Who  : bagaimana cara melakukannya

Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
§  Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
§  Memusatkan perhatian pada sasaran.
§  Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
§  Memudahkan pengawasan.
§  Mendorong orang memberikan prestasi.

©      Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan. Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

§  Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).

§  Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.


©      Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:

§  Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
§ Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
§  Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.

Ø  Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

·   Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

·    Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.

·       Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

Ø  Ciri-Ciri Manajer Profesioanal
1.      Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2.      Berpandang jauh kedepan.
3.      Berwawasan luas.
4.      Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil

Ø  Keterampilan manajemen yang dibutuhkan

§  Menurut  Robert  L.Katz
·         Keterampilan konseptual (conceptional skill)
·         Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
·         Keterampilan teknis (technical skill)

§  Menurut  ricky W. Griffin
·         Keterampilan manajamen waktu.
·         Keterampilan membuat keputusan.


    B.   Organisasi

Ø  Definisi organisasi
Pengorganisasian (Organizing) berarti menciptakan suatu struktur  dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:

1.      Prof Dr. Sondang P. Siagian
organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.

2.      James D Mooney
Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.

3.      Chester L Bernard (1938)
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.

                 4.      Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

Ø  Fungsi pengorganisasian
a.      Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
b.      Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.
c.       Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

§  Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni :
a.      Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b.      Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c.       Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.

§  Pentingnya mengenal Organisasi:
a.      Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b.      Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
c.       mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d.      Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

Ø  Bentuk-Bentuk Organisasi

©      Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol
Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.

©      Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.

©      Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan organisasi garis dan staf.




Ø  Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunyaOrganization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:

1)      Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.  Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai  antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

2)      Prinsip Skala Hirarkhi
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3)      Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

4)      Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.  Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan  mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

5)      Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan

6)      Prinsip Pembagian Pekerjaan
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7)      Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.  Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8)      Prinsip  Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

9)      Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.

10)   Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.  Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

11)  Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

12)  Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.


Ø  Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi
Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.


Sumber

buku ekonomi SMA: terbitan piranti dan erlangga’
www.google.com/search
http://mudaandikameiza.blogspot.com/
http://p4hrul.wordpress.com/

Jumat, 30 Desember 2011

Bab 4. Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil

          A.  Kewiraswastaan

Ø  Wiraswastawan atau wirausahawan merupakan orang yang jeli akan peluang usaha yang sangat menguntungkan, asal saja para wirausahawan itu bekerja keras,ulet dan percaya kepada kemampuan diri sendiri,modal awalnya adalah harus dapat mengenali lingkungannya dan mengerahkan sumber daya alam,maka wirausahawan akan mendapatkan keuntungan yang sangat menggiurkan.

Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis,seorang wirausahawan harus berpikir secara positif dan kreatif, di antaranya:
·         Harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan dengan baik;
·         Harus menerima gagasan-gagasan baru didalam dunia usaha atau bisnis;
·         Harus bertanya kepada diri sendiri;
·         Harus mendengarkan saran-saran dari orang lain;
·         Harus mempunyai etos (semangat) kerja yang tinggi;
·         Pandai berkomunikasi.
©      Unsur-unsur penting Wiraswasta

Ø  Menurut Paul Charlap yang mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 (empat) unsur yang harus dimiliki seorang wirausahawan agar mencapai sukses dalam pekerjaannya,yaitu:
*       Work hard (kerja keras)
Wirausahawan diharuskan bekerja keras dalam menjalankan usaha yang wirausahawan kerjakan agar mencapai kesuksesan yang diinginkan.
*       Work smart (kerja cerdas)
Kerja cerdas menuntut wirausahawan untuk melakukan terobosan-terobosan baru agar usaha yang dijalankan tidak mati atau kalah bersaing dengan usaha wirausahawan lain.
*       Enthusiasm (kegairahan)
Kegairahan disini menjadikan wirausahawan selalu mempunyai semangat dalam menjalankan usaha yang dirintisnya agar tidak menjadi putus asa jika manghadapi resiko usaha.
*       Service (pelayanan)
Dalam melaksanakan usahanya wirausahawan dituntut untuk melakukan pelayanan terbaik agar wirausahawan mendapatkan banyak pelanggan  yang secara otomatis akan meningkatkan keuntungan untuk wirausahawan.

          B.   Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan

Ø  Wirausahawan yang baru saja terjun ke dalam dunia usaha dapat mengawalinya dengan usaha kecil atau perusahaan kecil,yang kepemilikannya dapat melalui:
·         Meneruskan usaha orang tua / keluarga
·         Membeli perusahaan yang telah ada
·         Memulai usaha yang baru

Ø  Sebelum para wirausahawan memasuki dunia usaha. Para wirausahawan diharuskan mengetahui resiko-resiko yang akan di hadapinya, antara lain sebagai berikut:
·         Perubahan permintaan

Ø  Perubahan ini dapat berupa perubahan ekonomi,mode, dan selera konsumen secara otomatis dapat menyebabkan kerugian.
·         Perubahan konjungtur

Ø  Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu.
·         Persaingan

Ø  Pesaing dapat mengakibatkan usaha kita mengalami hambatan,kerugian,bahkan kehancuran.
· Akibat lain yang merupakan resiko usaha,seperti perubahan teknologi,perubahan peraturan,bencana alam,dan sebagainya

C.   Perkembangan Franchising di Indonesia

Ø  Dalam melakukan perkembangan usaha melalui usaha waralaba di harapkan para wirausahwan harus memahami kiat-kiat memilihnya diantaranya:

©      Jangan minder saat berhadapan dengan staf  bisnis waralaba. Biarpun mereka berhak menyeleksi Anda, sesungguhnya mereka juga membutuhkan Anda.

©      Coba kenali latar belakang perusahaan atau sang pengusaha, bonafiditas, pengalaman, potensi pasar, peta persaingan, serta keunggulan dan keunikan produk atau sistem mereka.

©      Jangan segan menyelidiki kondisi keuangan pewaralaba. Kinerja mereka di masa lalu bisa menjadi pantulan prospek usaha Anda di masa depan. Pewaralaba yang baik tak akan segan membagi informasi penting ini. Waralaba yang layak pilih adalah perusahaan yang telah menghasilkan untung selama bertahun-tahun, setidaknya lebih dari 3 tahun.

©      Pilihlah brand waralaba yang sudah dikenal masyarakat. Sebagian brand waralaba luar negeri tak dikenal di sini. Tapi, kalau nama mereka cukup terkenal secara Internasional,  layaklah untuk dipertimbangkan.

©      Bisnis waralaba bukanlah deposito atau obligasi pemerintah yang berbunga tetap. Karena itu, jangan pertaruhkan seluruh kekayaan Anda pada bisnis yang ingin Anda masuki. Sehebat apa pun waralaba yang hendak Anda ikuti, resiko bisnis tetap ada. Soalnya, ada banyak faktor ekonomi yang tidak berada dalam kendali perusahaan atau pelaku ekonomi mana pun, sehebat apa pun sistem dan keunggulan mereka.

©      Pelajari dan cermati draf kontrak sebaik-baiknya. Jangan terburu-buru menganggukkan kepala dan berjabat tangan tanda sepakat. Ingat, semua kewajiban dan hak Anda tercatat dalam dokumen kontrak. Jadi, jangan sampai kontrak itu nantinya hanya merugikan Anda.

Ø  Di Indonesia sendiri bisnis menggunakan waralaba sangat populer di kalangan pengusaha kecil maupun yang besar. Di jaman saat ini jenis-jenis usaha waralaba yang potensial di antaranya adalah:
©      Usaha makanan cepat saji
©      Usaha pakaian anak muda
©      Usaha minuman dingin maupun hangat
©      Usaha aksesoris handphone dan barang elektronik lainnya
©      Usaha pernak-pernik wanita, dll

Ciri-ciri perusahaan kecil sebagai berikut:
·         Dari sistem pengelolaanya di pegang oleh pemilik
·         Struktur organisasinya sederhana tanpa spesialisasi
·         Prosentase kegagalannya relatif tinggi
·         Modal pinjaman sulit di peroleh
·         Daerah operasinya bersifat lokal
ü  Kekuatan dari perusahaan kecil adalah
ü  Perusahaan kecil banyak menyerap tenaga kerja sekitarnya sehingga mengurangi pengangguran di sekitar perusahaan tersebut,
ü  Dapat mempertinggi kemampuan produktif sumber daya alam,
ü  Dalam jangka panjang dapat meningkatkan perubahan struktur ekonomi daerahnya.

ü  Kelemahan perusahaan kecil adalah
ü  Ketidakmampuan pemimpin perusahaan kecil dalam mengelola perusahaan dan sumber daya manusianya,
ü  Sulit mengembangkan usaha,dikarenakan sulit mendapatkan modal jangka panjang dengan syarat lunak,
ü  Kurang tepat dalam memilih media promosi,
ü  Ketidakmampun dalam menagih piutang.

Ø  Perusahaan kecil dapat mengembangkan usahanya dengan cara-cara sebagai berikut:
©      Gunakan media promosi yang tepat,
©      Mencari tahu mengenai kemajuan teknologi,
©      Meningkatkan mutu sumber daya manusianya.
©      Pintar dalam memilih bahan baku yang kualitas bagus namun biayanya masih terjangkau,
©      Melakukan survey secara berkala agar mengetahui selera konsumen yang selalu berubah-ubah.

Kadang perusahaan kecil selalu berjalan sendiri layaknya tidak membutuhkan bantuan pemerintah padahal peran pemerintah sangatlah penting. Itulah mengapa perusahaan kecil kadang tak bertahan lama karena mereka kurang informasi mengenai dunia luarnya dan media promosi usahanya juga tidak tepat sebab-sebab itulah mengapa perusahaan kecil selalu mengalami kagagalan

D.  Perbedaan antara Kewirausahaan dan Perushaan kecil

Kadang orang selalu menyamakan antara kewirausahaan dengan bisnis kecil. Pandangan yang menyamakan pengertian kewirausahaan dengan bisnis kecil dapat di maklumi karena memang kewirausahaan dengan bisnis kecil hampir sama karena memang keduanya sama-sama bergerak dalam membuka usaha.

Namun di antara keduanya terdapat perbedaan. Kewirausahaan adalah keberanian seseorang mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi, produksi, termasuk bahan baku, modal, tenaga kerja dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang di hasilkan. Sedangkan bisnis kecil adalah kegiatan usaha kecil yang sifatnya mencari keuntungan biasanya usaha ini di lakukan melalui kegiatan usaha rumahan.
Sumber: