Senin, 14 Oktober 2013

Tulisan Ilmiah "Pro dan Kontra Kebijakan Mobil Murah"


BAHASA INDONESIA 2
Pro dan Kontra
Kebijakan Mobil Murah (LCGC)




Disusun Oleh :

      Michael Antonius (3EB02 / 24211457)






AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA 2013




KATA PENGANTAR

            Pertama – tama saya ucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, serta kepada dosen pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian tugas penulisan karangan ilmiah ini bertemakan “Mobil Murah” dengan judul “Pro dan Kontra Kebijakan Mobil Murah (LCGC)”.
            Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk dengan volume yang cukup padat, terlebih dengan kurang meratanya persebaran penduduk di Indonesia terlihat dari pemusatan pertumbuhan penduduk yang pesat terjadi di Pulau Jawa karena setiap orang berfikir akan mendapat penghasilan yang lebih tinggi bila bekerja di Ibu Kota. Maka tidak heran terjadi penumpukan penduduk di ibu kota Jakarta serta provinsi-provinsi di sekitarnya yang kian taun semakin banyak. Banyaknya penduduk di Indonesia sepertinya kurang diimbangi dengan transportasi masal yang mencukupi dan layak untuk digunakan oleh masyarakat umum. Seperti banyak mobil atau bus angkutan kota yang sudah bobrok tapi tetap digunakan untuk mengangkut penumpang serta besarnya angka kriminalitas maupun pelecehan di transportasi masal. Mungkin hal tersebut salah satu alasan belakangan ini Pemerintah berwacana akan meluncurkan mobil murah atau LCGC (Low Cost Green Car) yang ditujukan kepada masyarakat menengah kebawah. Namun rencana pemerintah ini banyak menuai pro dan kontra di masyarakat ataupun dari tokoh-tokoh masyarakat dengan berbagai argumennya masing-masing. 
            Dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai mobil murah (Low Cost Green Car) apakah bisa bermanfaat sesuai tujuan pemerintah atau malah sebaliknya. Semoga tulisan ini bisa membantu para pembaca yang mencari pemahaman mengenai kebijakan peluncuran mobil murah (LCGC) oleh pemerintah Indonesia. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna kesempurnaan pada penulisan berikutnya.


BAB I
PENDAHULUAN

A.              Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, beberapa hari ini Indonesia sedang dihebohkan dengan kebijakan pemerintah untuk meluncurkan mobil murah atau disebut Low Cost Green Car (LCGC) untuk masyarakat menengah ke bawah. Mobil ini bukan hanya murah tetapi tetapi diwacanakan ramah lingkungan karena mobil ini merupakan kendaraan yang tidak banyak menghabiskan bahan bakar sehingga bisa mengurangi pemakaian Bahan Bakar Minyak yang semakin hari semakin menipis. Namun kebijakan ini telah banyak menuai pro dan kontra di masyarakat Indonesia, karena para pengamat politik mensinyalir adanya unsur-unsur politik dalam kebijakan ini yang hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu.
 Terlebih mobil ini yang semestinya ditujukan kepada masyarakat menengah ke bawah belum tentu bisa benar-benar terealisasi sesuai tujuan, karena pasti banyak kalangan menengah ke atas yang akan ikut membeli mobil murah ini yang mungkin bisa menambah angka kecelakaan akibat menghadiahkan mobil murah ini kepada anak di bawah umur. Namun di sisi lain, dengan kebijakan ini indonesia bisa bersaing dalam persaingan pasar bebas yang akan dilaksanakan tahun 2015 mendatang.   

B.              Maksud dan Tujuan
Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk menambah pemahaman para pembaca mengenai mobil murah yang akan diluncurkan oleh pemerintah Indonesia. Dalam penulisan ini akan menambah pengetahuan para pembaca mengenai apakah yang menyebabkan pro dan kontra di masyarakat perihal kebijakan pemerintah meluncurkan mobil murah dan bagaimanakah solusi yang harus diambil untuk mengatasi pro dan kontra mobil murah ini. Dalam penulisan ilmiah ini penulis juga tidak lupa untuk menambah wawasan pembaca akan dampak positif maupun negatif dari kebijakan peluncuran mobil murah (LCGC) ini. Sehingga para pembaca mampu memiliki wawasan dan tanggapan untuk turut menyampaikan pendapatnya mengenai kebijakan pemerintah meluncurkan mobil murah (LCGC).
  

C.              Ruang Lingkup
Penulisan ini memiliki ruang lingkup dari beberapa aspek pendukung yang bersangkutan dengan hal-hal mengenai kebijakan mobil murah, serta bagaimana pendapat para tokoh-tokoh masyarakat mengenai kebijakan pemerintah tersebut. Data-data yang didapatkan melalui studi pustaka dengan membaca berbagai artikel baik di media cetak ataupun media elektronik dan tanggapan para tokoh yang berkaitan dengan masalah kebijakan mobil murah (LCGC) di Indonesia.   

BAB II
PEMBAHASAN

            1.     Mobil Murah Ramah Lingkungan
Mobil murah ramah lingkungan memang bukan hal baru di dunia otomotif, seperti pada saat IIMS (Indonesia International Motor Show) tahun 2012, perusahaan otomotif ternama di Indonesia yaitu Daihatsu dengan Daihatsu Ayla dan Toyota dengan Toyota Agya sudah memperkenalkan mobil murah yang ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri, pemerintah sudah merencanakan program LCGC ini sejak pertengahan tahun lalu yang kini sudah resmi diluncurkan sebagaimana tertera pada Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
Dengan resminya kebijakan pemerintah tersebut secara otomatis akan memacu pabrik-pabrik otomotif lainnya untuk kesiapan turut serta dalam program LCGC ini dalam arti lain bukan Indonesia saja yang akan memproduksi mobil dengan jenis ini, akan ada berbagai produsen yang akan turut serta memproduksi mobil-mobil murah ramah lingkungan yang akan semakin meramaikan pameran dan pasar otomotif di Indonesia. Indonesia juga bisa turut serta bersaing dalam persaingan pasar bebas ASEAN pada tahun 2015 nanti, karena dengan memproduksi mobil sendiri, warga Indonesia bisa memiliki kendaraan sendiri dengan harga yang murah dibandingkan dengan kendaraan dari negara lain.
Dengan semakin banyaknya mobil murah ramah lingkungan tentunya akan menyebabkan pertumbuhan jumlah pemakai kendaraan yang dikhawatirkan oleh masyarakat akan justru menambah kemacetan lalu lintas akibat kebijakan ini padahal transportasi massal belum dibenahi sepenuhnya. Hal ini lah yang menuai banyak pro dan kontra di masyarakat Indonesia.  

            2.     Dampak Positif dan Negatif Kebijakan Mobil Murah
           Dalam perealisasian kebjakan mobil murah (LCGC) sudah pasti akan menimbulkan berbagai dampak dalam keadaan sosial ekonomi bangsa Indonesia baik dampak positif maupun dampak negatif. Berikut adalah berberapa dampak positif dan negatif yang penulis rangkum dari berbagai sumber referensi baik dari media cetak maupun media elektronik.

·       Dampak Positif
a)     Kebijakan LCGC bisa memacu pertumbuhan industri otomotif Indonesia hingga 7,5% sehingga memiliki harapan bisa meminimalisasi penggunaan produk-produk luar. Seperti data dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) selama Januari hingga November 2012 pasar mobil di Indonesia sebagian besar dikuasai oleh merek Jepang.
b)     Menurut perhitungan pemerintah, program mobil murah dan ramah lingkungan dapat meningkatkan investasi hingga 3,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp. 38,5 triliun lebih apabila dihitung dengan kurs Rp. 11.000.-
c)     Menurut Menteri Perindustrian, program LCGC ini bisa memberi kesempatan kepada masyarakat menengah untuk punya mobil sendiri yang hemat bahan bakar serta ramah lingkungan.
d)     Program mobil murah ini menggunakan perangkat lokal hingga 80% dan lainnya dari asing. Sehingga bisa meningkatkan dan mendukung pemerataan pendapatan para produsen sparepart dalam negeri melalui program LCGC ini.

·       Dampak Negatif
a)     Menurut data perekonomian tahun 2012, kerugian yang diderita akibat kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor, dsb. Mencapai 4,9 triliun akibat tidak seimbangnya antara volume kendaraan dengan pertambahan fasilitas dan infrastruktur.
b)     Bertolak belakang dengan kegiatan penghematan BBM yang digalakan oleh pemerintah, karena BBM subsidi untuk tahun ini saja sudah melebihi APBN yang targetnya 46 juta kilo liter menjadi 50 juta kilo liter unttuk BBM bersubsidi. Tidak terbayang berapa banyak BBM subsidi yang akan dianggarkan apabila mobil murah sudah banyak diproduksi.
c)     Akan menyebabkan kemacetan di kota-kota besar khususnya Jabodetabek karena peningkatan volume kendaraan bermotor. Hal ini juga didukung oleh Jokowi Widodo yang tidak setuju akan program ini karena berlawanan dengan tujuannya untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota.

            3.     Kelebihan dan Kekurangan Mobil LCGC
Kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk peluncuran mobil murah ramah lingkungan (LCGC) di Indonesia pastinya sudah melalui berbagai pertimbangan mengenai kualitas mobil itu sendiri. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan mobil murah ramah lingkungan (LCGC)
·       Kelebihan
a)     Harganya yang murah.
b)     Walaupun dengan harga murah fitur safety tetap menjadi prioritas.
c)     Irit bahan bakar.
d)     Rendah polusi gas buangan karbon monoksida.

·       Kekurangan
a)     Akselerasi mobil LCGC cenderung lambat.
b)     Berat mobil yang ringan menyebabkan kurang stabil apabila dalam kecepatan tinggi.
c)     Beberapa tipe pada bagian rem tidak dilengkapi ABS dan EBD, jadi harus lebih berhati-hati dalam berkendara dan menjaga jarak antar kendaraan.

            4.     Data Penjualan Mobil yang Terus Meningkat
Menurut data terakhir yang diterima Kompas Otomotif, data penjualan mobil penumpang dan kendaraan komersial dari distributor ke dealer alias whole sales (WS) di Indonesia sampai akhir September 2013 lalu sudah mencapai 816.322 unit atau naik 23,7 persen dibandingkan periode yang sama dari tahun sebelumnya, 659.839 unit. Di satu sisi Indonesia akan menjadi pasar mobil terbesar ASEAN tahun depan apabila angka ini memang terus meningkat. Tapi disisi lain keadaan tersebut merupakan berita buruk bagi masalah kemacetan dan penggunaan bahan bakar minyak (BBM). Hal itu belum ditambah dengan mobil murah (LCGC) yang akan semakin banyak diproduksi, maka hanya akan menambah kemacetan di kota-kota besar khususnya Jabodetabek juga akan semakin banyak penggunaan bahan bakar bersubsidi yang berlawanan dengan semangat penghematan BBM
BAB III
PENUTUP

 Ø  Kesimpulan
Transportasi memang menjadi salah satu komponen terpenting dalam suatu kota maupun negara. Dalam hal ini kebijakan mobil murah memang menuai banyak pro dan kontra dalam pelaksanaannya. Karena di satu sisi, kebijakan mobil murah ini bisa memacu pertumbuhan industri otomotif lokal dengan kata lain bisa menghasilkan produk mobil sendiri dengan harga yang lebih murah dan penggunaan bahan bakar minyak yang irit. Namun di sisi lain kebijakan mobil murah ini juga akan meningkatkan volume kendaraan khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, dan sebagainya yang akan menyebabkan kemacetan yang semakin parah sehingga bisa menyebabkan kerugian-kerugian finansial akibat tidak seimbangnya volume kendaraan dengan jumlah fasilitas dan infrastruktur yang tersedia. 

 Ø  Saran
Dengan melihat informasi dari berbagai sumber di berbagai media, penulis menyarankan untuk pemmerintah Indonesia agar meninjau kembali apakah kebijakan mobil murah (LCGC) ini memang tepat untuk masyarakat Indonesia sekarang ini atau tidak karena mengingat fasilitas dan infrastruktur yang tersedia masih terbatas, dengan begitu hanya kemacetanlah yang akan meningkat di tiap-tiap kota besar. Lebih baik kita membenahi sarana dan infratruktur yang ada untuk kepentingan transportasi umum yang lebih baik di masa mendatang. Apabila memang pemerintah tetap kukuh dengan keputusannya untuk meluncurkan mobil murah (LCGC), pemerintah Indonesia harus berani membatasi impor untuk kendaraan bermotor dan lebih banyak mengekspor spare part agar memang program LCGC ini tepat sasaran sesuai dengan tujuan pemerintah.




DAFTAR PUSTAKA