Rokok merupakan cacahan
daun tembakau yang dikemas atau digulung dalam sebuah kertas berukuran 70
hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm. Merokok sudah merupakan kebiasaan
yang tidak asing dilihat baik di kota maupun di desa. Sebagian besar diantara
kita pasti sudah menjadi perokok aktif, khususnya para kaum lelaki karena lebih
banyak kaum lelaki yang merokok dibanding kaum perempuan. Bahkan sekarang tidak
sedikit anak-anak dibawah umur yang sudah mulai diam-diam mengkonsumsi rokok,
entah hanya untuk sekedar gaya, rasa ingin tahu, atau pengaruh dari teman-teman
sepergaulannya. Namun Faktor terbesar dari kebiasaan merokok adalah aktor terbesar dari kebiasaan merokok
dipengaruhi oleh faktor sosial atau lingkungan, dimana seseorang banyak
dibentuk oleh lingkungan sekitar, baik dari keluarga, tetangga, ataupun teman
pergaulannya. Bersosialisasi merupakan cara utama pada anak-anak dan remaja
untuk mencari jati diri mereka. Dengan melihat apa yang dilakukan orang lain
dan terkadang mencoba untuk meniru apa yang dilakukan orang lain. Namun sangat
disayangkan, tidak hanya kebiasaan-kebiasaan yang baik saja yang ditiru
melainkan juga kebiasaan-kebiasaan buruk, termasuk kebiasaan merokok.
Pada awalnya banyak orang tidak mengetahui apa
yang terkandung dalam rokok yang hamper setiap hari mereka hisap. Bahkan banyak
yang tidak menghiraukan himbauan akan bahaya merokok yang ada di tiap bungkus
rokok yang mereka beli. Unsur dominan pertama
yang terkandung di dalam rokok adalah NIKOTIN.
Nikotin merupakan tanaman tembakau, tidak memiliki bau dan tidak berwarna. Nikotin
juga sebenarnya dipakai dalam bidang kedokteran sebagai zat stimulant yang
digunakan sebagai penenang pasien, tapi tentunya dalam dosis yang aman bagi
pasien serta tidak menimbulkan efek ketergantungan. Tapi nikotin juga merupakan
zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi syaraf serta
peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu terjadinya kanker
paru-paru. Nikotin masuk kedalam tubuh dalam bentuk tetesan kecil yang
bertumpu pada partikel tar dalam asap rokok. Saat dihirup ke dalam paru-paru,
zat nikotin masuk dengan cepat ke dalam aliran darah hingga mencapai otak dalam
waktu sekitar 10 detik. Hanya dalam 5 sampai dengan 10 detik, nikotin telah dapat
menyebar ke seluruh bagian tubuh perokok.
Dalam waktu singkat nikotin dalam aliran darah
segera menimbulkan efek yaitu membuat si perokok merasa lebih konsentrasi dan
santai. Namun kurang dari 30 menit, setelah setengah dari nikotin meninggalkan
aliran darah, si perokok mulai merasa kurang berkonsentrasi dan lebih tegang.
Selanjutnya si perokok akan meraih rokok lagi untuk mendapatkan efek "nikmat"
nikotin tersebut. Seiring waktu, para perokok mulai membutuhkan lebih banyak
lagi rokok sepanjang harinya untuk memenuhi hasrat kecanduannya. Nikotin juga
merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan
jantung berdebar dan meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam
darah. Yang kedua adalah TAR, tar adalah hirokarbon yang
bersifat lengket dan menempel pada di pipa bronkiolus yang mengarah ke
paru-paru. Penimbunan tar pada saluran tersebut akan menimbulkan batuk-batuk
atau sesak napas, sedangkan tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan
kanker jalan napas, lidah atau bibir.
Dan yang ketiga
adalah KARBON MONOKSIDA. Merokok juga dapat meningkatkan jumlah karbon
monoksida di dalam paru-paru. Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada
hemoglobin daripada oksigen, sehingga mengurangi kapasitas oksigen dalam darah.
Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya
angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon
mono oksida. Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun
pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan
lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembuluh
darah. Meningkatnya level karbon monoksida dalam darah mengakibatkan para
perokok harus mengerahkan usaha fisik yang lebih untuk mencapai tugas tertentu
dibandingkan bukan perokok, sehingga jantung pun harus bekerja lebih keras.
Banyak cara-cara untuk kita berhenti merokok,
seperti mengganti rokok dengan permen saat kita ingin merokok dan lain
sebagainya. Namun pada beberapa penelitian terakhir menemukan sebuah terapi
herbal yang dapat mengurangi efek negatif nikotin, yaitu buah pisang. Dalam
buah berkulit kuning ini terkandung zat-zat yang berguna bagi tubuh,
diantaranya kalium, potasium, vitamin B6 dan B12. Kalium dimanfaatkan oleh
saraf otonom untuk mengontrol frekuensi denyut jantung, fungsi otak, dan proses
fisiologi penting lainnya. Potasium juga membantu menurunkan tekanan darah.
Selain itu, zat ini juga berperan utama dalam fungsi deyut syaraf dan kontraksi
otot. Selain keunggulan potasium, vitamin B6 dan B12 dalam pisang juga
mempunyai peranan yang sangat besar karena mampu menetralisir efek negatif nikotin dalam tubuh. Untuk mendapatkan manfaat
dari pisang tersebut, kita tak boleh asal mengkonsumsinya. Pilihlah pisang
sudah matang, karena lebih muda dicerna, sehingga gula buah pada pisang diubah
menjadi glukosa alami secara cepat diabsorsi kedalam peredaran darah. Jadi ayo mulai sekarang jauhkan diri dari rokok dan konsumsi makanan sehat, karena sehat mahal harganya.