Selasa, 29 Mei 2012

Efek dari Merokok


Rokok merupakan cacahan daun tembakau yang dikemas atau digulung dalam sebuah kertas berukuran 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm. Merokok sudah merupakan kebiasaan yang tidak asing dilihat baik di kota maupun di desa. Sebagian besar diantara kita pasti sudah menjadi perokok aktif, khususnya para kaum lelaki karena lebih banyak kaum lelaki yang merokok dibanding kaum perempuan. Bahkan sekarang tidak sedikit anak-anak dibawah umur yang sudah mulai diam-diam mengkonsumsi rokok, entah hanya untuk sekedar gaya, rasa ingin tahu, atau pengaruh dari teman-teman sepergaulannya. Namun Faktor terbesar dari kebiasaan merokok adalah aktor terbesar dari kebiasaan merokok dipengaruhi oleh faktor sosial atau lingkungan, dimana seseorang banyak dibentuk oleh lingkungan sekitar, baik dari keluarga, tetangga, ataupun teman pergaulannya. Bersosialisasi merupakan cara utama pada anak-anak dan remaja untuk mencari jati diri mereka. Dengan melihat apa yang dilakukan orang lain dan terkadang mencoba untuk meniru apa yang dilakukan orang lain. Namun sangat disayangkan, tidak hanya kebiasaan-kebiasaan yang baik saja yang ditiru melainkan juga kebiasaan-kebiasaan buruk, termasuk kebiasaan merokok.
Pada awalnya banyak orang tidak mengetahui apa yang terkandung dalam rokok yang hamper setiap hari mereka hisap. Bahkan banyak yang tidak menghiraukan himbauan akan bahaya merokok yang ada di tiap bungkus rokok yang mereka beli. Unsur dominan pertama yang terkandung di dalam rokok adalah NIKOTIN. Nikotin merupakan tanaman tembakau, tidak memiliki bau dan tidak berwarna. Nikotin juga sebenarnya dipakai dalam bidang kedokteran sebagai zat stimulant yang digunakan sebagai penenang pasien, tapi tentunya dalam dosis yang aman bagi pasien serta tidak menimbulkan efek ketergantungan. Tapi nikotin juga merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi syaraf serta peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu terjadinya kanker paru-paru. Nikotin masuk kedalam tubuh dalam bentuk tetesan kecil yang bertumpu pada partikel tar dalam asap rokok. Saat dihirup ke dalam paru-paru, zat nikotin masuk dengan cepat ke dalam aliran darah hingga mencapai otak dalam waktu sekitar 10 detik. Hanya dalam 5 sampai dengan 10 detik, nikotin telah dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh perokok.
Dalam waktu singkat nikotin dalam aliran darah segera menimbulkan efek yaitu membuat si perokok merasa lebih konsentrasi dan santai. Namun kurang dari 30 menit, setelah setengah dari nikotin meninggalkan aliran darah, si perokok mulai merasa kurang berkonsentrasi dan lebih tegang. Selanjutnya si perokok akan meraih rokok lagi untuk mendapatkan efek "nikmat" nikotin tersebut. Seiring waktu, para perokok mulai membutuhkan lebih banyak lagi rokok sepanjang harinya untuk memenuhi hasrat kecanduannya. Nikotin juga merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan jantung berdebar dan meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah. Yang kedua adalah TAR, tar adalah hirokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada di pipa bronkiolus yang mengarah ke paru-paru. Penimbunan tar pada saluran tersebut akan menimbulkan batuk-batuk atau sesak napas, sedangkan tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.
Dan yang ketiga adalah KARBON MONOKSIDA. Merokok juga dapat meningkatkan jumlah karbon monoksida di dalam paru-paru. Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen, sehingga mengurangi kapasitas oksigen dalam darah. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah. Meningkatnya level karbon monoksida dalam darah mengakibatkan para perokok harus mengerahkan usaha fisik yang lebih untuk mencapai tugas tertentu dibandingkan bukan perokok, sehingga jantung pun harus bekerja lebih keras.
Banyak cara-cara untuk kita berhenti merokok, seperti mengganti rokok dengan permen saat kita ingin merokok dan lain sebagainya. Namun pada beberapa penelitian terakhir menemukan sebuah terapi herbal yang dapat mengurangi efek negatif nikotin, yaitu buah pisang. Dalam buah berkulit kuning ini terkandung zat-zat yang berguna bagi tubuh, diantaranya kalium, potasium, vitamin B6 dan B12. Kalium dimanfaatkan oleh saraf otonom untuk mengontrol frekuensi denyut jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi penting lainnya. Potasium juga membantu menurunkan tekanan darah. Selain itu, zat ini juga berperan utama dalam fungsi deyut syaraf dan kontraksi otot. Selain keunggulan potasium, vitamin B6 dan B12 dalam pisang juga mempunyai peranan yang sangat besar karena mampu menetralisir efek negatif nikotin dalam tubuh. Untuk mendapatkan manfaat dari pisang tersebut, kita tak boleh asal mengkonsumsinya. Pilihlah pisang sudah matang, karena lebih muda dicerna, sehingga gula buah pada pisang diubah menjadi glukosa alami secara cepat diabsorsi kedalam peredaran darah. Jadi ayo mulai sekarang jauhkan diri dari rokok dan konsumsi makanan sehat, karena sehat mahal harganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar